Senin, 05 November 2012

Manusia dan Keindahan



Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tidak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian berupa seni rupa, seni suara, maupun seni pertunjukkan yang nantinya menjadi bagian dari kebudayaan yang dapat dibanggakan.
Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Oleh karena itu, keindahan juga dapat dikatakan bagian hidup manusia. Dimanapun, kapan pun, dan siapa pun dapat  menikmati keindahan.

A.    Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Hal ini dikarenakan manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu  menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.

B.    Pengertian Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah berupa segala sesuatu hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah dan lain-lain. Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Pengertian keindahan menurut beberapa ahli :
a). Herbet Read berpendapat bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
b). Thomas Aquinos berpendapat bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila dilihat.
c). Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan diterjemahkan dengan kata beautiful , bahasa Perancis keindahan diterjemahkan dengan kata beau , bahasa Italia dan Spanyol keindahan diterjemahkan dengan kata bello. Kata-kata tersebut berasal dari bahasa latin bellum sedangkan akar katanya adalah bonum yang berarti kebaikan. Kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi bonellum dan terakhir dipendekkan menjadi bellum.
Keindahan terbagi menjadi dua macam, yaitu :
-          Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak adalah keindahan yang tidak dapat terlihat secara fisik dan bersifat tidak beraturan tetapi nilai keindahan tersebut dapat dirasakan.
-          Keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang dapat terlihat , dirasakan dan dapat dikenang selama kita mengingatnya.


Menurut luasnya, keindahan dibedakan menjadi 3 pengertian, yaitu :
-          Keindahan dalam arti luas adalah keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Keindahan dalam arti luas meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual.
-          Keindahan dalam arti estetik murni adalah keindahan yang menyangkut pengalaman estetik seorang dlam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
-          Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan adalah keindahan yang hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yaitu berupa keindahan bentuk dan warna atau suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda diantar benda tersebut dengan si pengamat.
Dalam Keindahan terdapat Nilai Intrinsik dan Nilai Ekstrinsik. Nilai Intrinsik adalah nilai yang terkandung dari benda atau sesuatu itu sendiri yang bersifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : dalam suatu tarian, nilai intrinsik itu berupa pesan-pesan yang mengandung makna tertentu dari keindahan setiap gerakan tarian tersebut. Sedangkan Nilai Ekstrinsik adalah nilai yang berasal dari luar benda atau sesuatu itu sendiri yang bersifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat membantu. Contohnya : dalam suatu tarian, nilai ekstrinsik berupa kostum dan aksesoris lainnya yang mendukung gerakan tarian tersebut agar terlihat lebih indah.

C.     Hubungan Manusia dan Keindahan 
Manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tersebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya. Dengan akal pikiran, manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari nilai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang berakhir pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan.
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan kehendak atau keinginan pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri. Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untuk menciptakan kehidupan yang menyenangkan dan yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia tidak lain hanyalah sesuatu yang baik dan indah. Maka keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia karena dengan keindahan itu manusia merasa hidup nyaman. 
Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terealisasikan. Ditambah lagi dengan anugerah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan. Oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis.
Selain itu, manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedangkan manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini.

Sumber :
(dengan beberapa pengubahan dan penambahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar